TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI WEBSITE PUSKESMAS LEKSONO I. JADIKAN PUSKESMAS LEKSONO I SEBAGAI TEMPAT FAVORIT FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA ANDA. BAWALAH KARTU BEROBAT ANDA ATAU KARTU TANDA PENGENAL (KTP/KK) DAN KARTU JAMINAN KESEHATAN ANDA SAAT BERKUNJUNG KE PUSKESMAS

Kamis, 12 Mei 2016

Imunisasi Tambahan

Imunisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi penyakit dengan cara menyuntikan mikroorganisme bibit penyakit yang telah dilemahkan (berupa vaksin) ke dalam tubuh dengan tujuan untuk menstimulus sistem kekebalan tubuh. Dengan melakukan imunisasi secara rutin diharapkan dapat mencegah penyakit berbahaya seperti polio, tetanus, cacar danlain sebagainya. Selain imunisasi wajib (vaksin BCG, polio tetes minum (polio oral), DPT, hepatitis B dan campak) yang direkomendasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Anda juga perlu tahu imunisasi yang dianjurkan. Imunisasi wajib adalah vaksin minimal yang harus didapat anak dengan fasilitas disediakan pemerintah. Sedang tambahannya, bila mampu, baik sekali jika juga diberikan pada anak. Apa saja imunisasi yang dianjurkan.   
Pneumokokus (PCV)
Manfaat: Melindungi tubuh dari bakteri pnemukokus yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi telinga.
Waktu pemberian: Umur 2, 4, 6 bulan, serta antara 12 - 15 bulan.
Catatan khusus: Kalau mama belum memberikannya hingga usia anak di atas 1 tahun, PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Jika usia anak sudah 2 - 5 tahun, PCV hanya diberikan 1 kali.
Rotavirus
Imunisasi rotavirus diberikan sebanyak 2 atau 3 dosis pemberikan, tergantung pada jenis vaksin yang digunakan. Efektivitas kedua vaksin tersebut kurang lebih sama. Saat ini tersedia dua vaksin rotavirus yaitu RV1 (Rotarix) dan RV5 (Rotateq).
Jika menggunakan vaksin RV1, maka imunisasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu :
  1. Dosis ke-1 diberikan pada saat anak berusia 2 bulan.
  2. Dosis ke-2 diberikan pada saaat anak berusia 4 bulan.
Jika menggunakan vaksin RV5, maka imunisasi dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu :
  1. Dosis ke-1 diberikan pada saat anak berusia 4 bulan.
  2. Dosis ke-2 dilakukan pada saat anak berusia 5 bulan.
  3. Dosis ke-3 dilakukan pada saat anak berusia 6 bulan.
Jika telah menggunakan vaksin RV5 pada dosis ke-1 atau ke-2 atau nama produk vaksin tidak diketahui maka imunisasi rotavirus dilakukan sebanyak total 3 kali.
Bila Anak Belum Pernah Imunisasi Rotavirus
Imunisasi rotavirus sebaiknya dilakukan sesuai jadwal. Apabila bayi  sudah berusia 15 minggu atau lebih dan belum mendapatkan imunisasi rotavirus sama sekali, maka tidak perlu dilakukan imunisasi rotavirus. Batas maksimal usia bayi untuk imunisasi rotavirus dosis ke-1 adalah 14 minggu 6 hari. Dan batas maksimal usia bayi untuk imunisasi rotavirus dosis terakhir adalah 8 bulan 0 hari.
Dosis
  • Vaksin Rotarix 1,5 ml
  • Vaksin Rotateq 2 ml
Cara Pemberian
  • Vaksin rotavirus berbentuk cairan yang diberikan melalui mulut (ditelan)
  • Vaksin rotavirus dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya (imunisasi simultan)
Efek Samping
Sebagian besar bayi yang mendapatkan imunisasi rotavirus tidak terjadi efek samping. Namun sebagian kecil dapat mengalami efek samping ringan yaitu bayi menjadi rewel atau mengalami muntah atau diare yang ringan dan berlangsung sementara.
Vaksin rotavirus yang tersedia saat ini (RV1 atau RV5) tidak berkaitan dengan kejadian intususepsi.
Kontraindikasi
Imunisasi rotavirus tidak boleh diberikan apabila :
  • Pernah terjadi reaksi anafilaksis (alergi berat) terhadap vaksin rotavirus atau komponennya. Jika alergi terhadap lateks, gunakan RV5.
  • Pernah menderita intususepsi.
  • Didiagnosis imunodefisiensi berat (severe combined immunodeficiency atau SCID).
Hati-hati imunisasi rotavirus pada keadaan :
  • Sedang menderita penyakit akut sedang – berat
  • Menderita gangguan imunitas tubuh  selain SCID
  • Menderita penyakit saluran pencernaan kronik
  • Menderta spina bifida atau bladder extrophy.
- Influenza
Manfaat: Melindungi tubuh dari beberapa jenis virus influenza.
Waktu pemberian: Setahun sekali sejak usia 6 bulan. Bisa terus diberikan hingga dewasa.
Catatan khusus: Untuk usia di atas 2 tahun, vaksin bisa diberikan dalam bentuk semprotan pada saluran pernapasan.
- MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus campak, gondok, dan rubella (campak Jerman).
Waktu pemberian: Usia 15 bulan, dan diulang saat anak berusia 6 tahun.
Catatan khusus: Bisa diberikan pada umur 12 bulan, jika belum mendapat campak di usia 9 bulan.
- Tifoid
Manfaat: Melindungi tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus).
Waktu pemberian: Pada umur di atas 2 tahun, dan diulang setiap 3 tahun.
Catatan khusus: Terdapat dua jenis, yaitu oral dan suntik. Tifoid oral diberikan pada anak di atas 6 tahun.
- Hepatitis A
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis A, yang menyebabkan penyakit hati.
Waktu pemberian: Pada umur di atas 2 tahun, dua kali dengan interval 6 - 12 bulan.
- Varisela
Manfaat: Melindungi tubuh dari cacar air
Waktu pemberian: Pada umur di atas 5 tahun.
- HPV (Humanpapilloma Virus)
Manfaat: Melindungi tubuh dari Humanpapilloma Virus yang menyebabkan kanker mulut rahim.
Waktu pemberian: Pada anak umur di atas 10 tahun, diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1-2 bulan kemudian, serta 6 bulan kemudian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar